Bahaya Kecerdasan Buatan bagi Penulis

Bahaya dari AI bagi penulis adalah berkurangnya permintaan pekerja profesional dibidang kepenulisan lantaran AI dapat membuat tulisan yang hampir sempurna.

Bahaya Kecerdasan Buatan bagi Penulis
Ilustrasi Kecerdasan Buatan | commons.wikimedia.com

Kecerdasan buatan (AI) adalah teknologi yang sangat penting dalam dunia saat ini. Meskipun AI telah membantu dalam meningkatkan kinerja di berbagai industri, ada kekhawatiran akan dampak AI pada pekerjaan profesi terutama penulis.

Beberapa orang berpendapat bahwa menggunakan AI akan mengurangi permintaan sumber daya manusia dengan mengambil pekerjaan profesional yang sebelumnya hanya dapat dilakukan oleh penulis. Seiring teknologi AI semakin canggih, AI akan mampu menghasilkan teks dalam kuantitas yang lebih besar dan dengan kualitas yang lebih tinggi daripada penulis. Hal ini dapat berdampak buruk bagi penulis dalam jangka panjang, karena akan mengurangi permintaan untuk pekerjaan profesional, seperti penulisan, jurnalisme, dan tulisan akademis.

 

Baca juga: Kemunculan AI ChatGPT dari OpenAI, Bahayakah AI bagi Manusia?

 

Munculnya algoritma yang lebih akurat, seperti Google Translate, juga menimbulkan kekhawatiran bahwa AI akan melampaui bahasa manusia. Jika AI ini dikembangkan lebih lanjut, AI akan mampu menghasilkan bahasa yang luar biasa tinggi dan memperbaiki kesalahan yang dibuat oleh penulis.

Dalam hal ini, penting bagi para penulis untuk menjadi terbuka terhadap perubahan teknologi. Penulis harus menyadari bahwa AI akan membawa banyak perbaikan dalam industri dan memastikan bahwa mereka tidak tertinggal. Mempelajari teknologi AI akan menguntungkan mereka karena akan memberikan para penulis informasi dan keahlian baru yang dapat mereka gunakan untuk meningkatkan produktivitas dan kualitas penulisan mereka.

 

Asal Penciptaan Kecerdasan Buatan

Kecerdasan buatan (AI) sebenarnya dimulai sebagai fiksi ilmiah lebih dari seabad yang lalu, dan sebagian besar orang yang sebelumnya melakukan penelitian dan usaha untuk mewujudkan visi fiksi ilmiah ini. Namun, awal yang sesungguhnya bagi apa yang telah menjadi Kecerdasan Buatan berasal dari formalisasi logika oleh George Boole, yang diterbitkan pada tahun 1854. Orang lain, seperti Isaac Asimov, Alan Turing, dan Norbert Wiener, telah menyumbang banyak pada disiplin ini dan membuka jalan bagi kemajuan teknologi komputer sekarang ini.

 

Bahaya AI bagi Manusia

1. Kehilangan Pekerjaan

Penggunaan AI dalam banyak industri dapat menunjukkan bahwa banyak profesi yang saat ini dibutuhkan oleh manusia dapat di atasi oleh robot yang lebih efisien. Hal ini dapat mengurangi staf dan mengurangi kesempatan kerja untuk manusia.

2. Keputusan Strategis

Meskipun AI dapat membantu manusia dalam menghasilkan keputusan yang lebih cepat dan akurat, AI juga dapat menyebabkan kesalahan keputusan yang dapat menyebabkan kerugian finansial dan reputasi.

3. Perubahan Perilaku Manusia

Penggunaan AI dalam berbagai situasi dapat mengubah perilaku manusia dengan cara yang tidak sehat. Hal ini bisa menyebabkan masalah kesehatan mental dan emosional bagi manusia.

4. Kerahasiaan Data

AI yang kuat dapat menembus kerahasiaan data yang tersimpan di komputer. Hal ini dapat berdampak buruk pada privasi yang seringkali diabaikan oleh pengguna.

 

Bahaya AI bagi Dunia Kepenulisan

Penulis dapat menghadapi ancaman yang terkait dengan kebangkitan AI, yang paling signifikan adalah penurunan volume pekerjaan. AI dapat menggantikan penulis dengan membuat tulisan secara otomatis yang cukup akurat untuk memenuhi tujuan tertentu. Kebanyakan pekerjaan jurnalistik yang lebih sederhana dan membutuhkan proses berulang seperti laporan berita rutin dapat diterapkan AI untuk meningkatkan efisiensi. Namun, penulis media masih dibutuhkan untuk konten berkualitas tinggi yang dapat diterima oleh audiens.

Meskipun begitu, AI juga dapat membantu mereka yang bekerja di bidang penulisan dengan alat berteknologi tinggi untuk mempercepat waktu pembuatan artikel dan menemukan topik yang lebih spesifik. AI juga dapat membantu penulis untuk memastikan bahwa tulisan mereka sepenuhnya akurat.

Kecerdasan buatan (AI) telah mengubah cara kita menyelesaikan pekerjaan dalam banyak bidang. Namun, ada bahaya potensial yang berkaitan dengan penggunaan AI bagi para penulis. Berikut ini adalah beberapa dari bahaya-bahaya tersebut.

Pertama adalah bahwa AI dapat menggantikan manusia dalam proses tulis-menulis dalam beberapa situasi. AI dapat memberikan tulisan yang benar-benar otomatis, bagaimanapun, ini juga berarti bahwa orang-orang mungkin kurang berminat untuk menggunakan orang lain untuk membuat tulisan mereka, yang dapat mengganggu banyak profesional dalam dunia tulis-menulis.

Kedua, meskipun AI dapat membuat lebih banyak tulisan dalam waktu yang lebih cepat, kualitasnya mungkin tidak sempurna. Jika AI dipaksa untuk melakukan pekerjaan yang tidak dalam parameter semula, hasilnya mungkin berupa tulisan yang terlalu singkat, terlalu dangkal, atau bahkan bertentangan dengan standar moral.

Ketiga, AI juga dapat digunakan untuk menyebarkan propaganda atau informasi palsu. AI dapat dengan mudah meniru gaya bahasa penulis lain, bahkan tanpa mereka sadari. Ini berarti AI dapat menyebarkan informasi palsu yang dianggap dipercaya oleh beberapa orang.

Keempat, AI dapat meningkatkan sifat kebobrokan produk dan jasa. Beberapa orang telah menggunakan AI untuk melanggar hak cipta orang lain dengan menggandakan tulisan atau gambar mereka tanpa izin.

 

Akhir kata, ada bahaya potensial yang terkait dengan penggunaan AI bagi para penulis, tetapi hal tersebut dapat diminimalkan dengan mengambil tindakan pencegahan yang tepat. Mereka harus mengingat bahwa AI dapat memiliki dampak yang merugikan dalam beberapa situasi, dan harus selalu berusaha untuk menjamin bahwa proses kreatif mereka tetap berada di tangan mereka sendiri.